DUA KONTRAK PROYEK JALAN DAN JEMBATAN DI PAPUA RP 199 M DI TEKEN

JELAJAH TERKINI - Pembangunan infrastruktur di Papua terus dikebut untuk memburu target solusi di tahun 2019 mendatang. Pada mula tahun ini, Kementerian PUPR melewati Direktorat Jenderal Bina Marga baru saja menandatangani kontrak kegiatan konstruksi dan pemantauan untuk jalan dan jembatan di Papua senilai Rp 199,48 miliar.

"Paket-paket kegiatan ini sebetulnya sudah ditandatangani pada 26 Desember 2017. Acara penandatanganan hari ini, tanggal 4 Januari 2018, sebagai pengukuhan atau penegasan pulang dihadapan pimpinan di lingkungan Ditjen Bina Marga. Seluruh kegiatan ini adalah paket multiyears contract 2017-2018," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN XVIII Jayapura Osman Harianto Marbun dalam penjelasan tertulis, Sabtu (6/1/2018). 

Kontrak yang ditandatangani ialah penggantian Jembatan Kali Kabur 3 Tahap II sepanjang 260 meter. Jembatan ini adalah salah satu jembatan yang menyokong tersambungnya Jalan Trans Papua segmen Dekai-Seredala-Oksibil.

Awalnya jembatan itu adalah jembatan kayu, diganti dengan jembatan rangka baja diperbanyak girder komposit. Penggantian tersebut dilaksanakan karena jembatan kayu yang ada telah lapuk serta menambah kemantapan faedah Trans Papua segmen Dekai - Seredala-Oksibil. Kontraktor kegiatan ini ialah PT Simaka dengan nilai kontrak Rp 84,4 miliar.

Selain tersebut juga ditandatangani kontrak pembangunan jalan perbatasan yaitu ruas Oksibil-Towe Hitam sepanjang 5,5 km dengan kontraktor penyelenggara PT Wijaya Karya senilai Rp 108,56 miliar. Kementerian PUPR secara bertahap membina jalan perbatasan Papua sepanjang 1.098,24 km dari Jayapura sampai Merauke, di mana ketika ini telah tembus 889,3 km dan belum tembus 208,94 km. Ruas yang belum tembus itu berada pada segmen Oksibil-Towe Hitam yang masih berupa hutan. 

Sementara guna paket pemantauan yang ditandatangani ialah pekerjaan pemantauan teknis pembangunan jalan Oksibil-Towe Hitam dengan penyedia jasa PT Cakra Buana-Total Mandiri-PT Portal Engineering Perkasa senilai Rp 3,17 miliar dan paket pemantauan teknis penggantian jembatan Kali Kabur 3 senilai Rp 3,35 miliar.

Seperti diketahui, pada tahun 2017, Kementerian PUPR melewati BBPJN XVIII telah mengerjakan penanganan terhadap kehancuran jalan perbatasan ruas Oksibil ke Merauke sepanjang 688 km. Beberapa titik yang sebelumnya tanah dan sulit diarungi saat musim hujan laksana ruas Tanah Merah-Getentiri, Getentiri-Batas Kab. Merauke/Boven Digul, Boven Digul-Muting sekarang sudah beraspal. 

Tantangan dalam pembangunan jalan di Papua disamping situasi cuaca dan alamnya yang masih berupa hutan, ialah ketiadaan batu-batuan. Oleh karenanya batu-batuan mesti didatangkan dari Palu atau menggunakan gabungan tanah dan semen (soil cement).

Kementerian PUPR sendiri menargetkan pada akhir tahun 2019, jalan Trans Papua sepanjang 4.330 Km yang sedang di Provinsi Papua Barat dan Papua telah tembus seluruhnya. Saat ini jalan yang belum tembus terdaftar sisa 171,7 km lagi. Meski tidak seluruhnya beraspal, tetapi dengan terbukanya jalan khususnya di wilayah pegunungan Papua bakal membuka keterisoliran dan menurunkan harga barang-barang. 

"Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan tahun 2019 dapat tersambung seluruhnya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sejumlah waktu lalu