SEJARAH INDONESIA SEBELUM MERDEKA JELAS, PADAT, & SINGKAT

JELAJAH TERKINI - Sejarah indonesia sebelum merdeka – Saat mempelajari mengenai sejarah, pasti Anda tahu betul bahwa negara Indonesia sempat menikmati sengsara dan pahitnya dijajah oleh sejumlah negara luar. Di bawah ini ialah sejarah singkat bangsa Indonesia sebelum memproklamasikan kemerdekaan. Sejarah sarat perjuangan rakyat Indonesia mengarah ke merdeka yang hakiki.


1. Penjajahan oleh bangsa portugis

Negara yang kesatu kali menjajah Indonesia ialah bangsa Portugis pada tahun 1509 yang kesatu kali mendarat di wilayah Malaka. Pada tanggal 10 Agustus 1511, Portugis yang dipimping oleh seseorang yang mempunyai nama Alfonso de Albuquerque sukses menguasai Malaka. Tak melulu berhenti hingga disitu, Portugis pun memperluas lokasi kekuasaannya dari Madura hingga dengan Ternate. Tidak tahan dengan jajahan negara Portugis, masyarakat Indonesia mengerjakan perlawanan yang dikomandoi oleh Fatahillah.

2. Penjajahan oleh bangsa belanda

Penjajahan melawan Portugis berhakhir pada semenjak tahun 1602. Tapi malah Belanda datang dan mengupayakan untuk menguasai Indonesia. Belanda menegakkan VOC atau Verenigde Oostindische Compagnie guna meguasai perniagaan rempah-rempah di Indonesia. Awalnya VOC melulu menguasai Banten.

Tapi sebab ada Negara Inggris dan Tionghoa yang berlomba untuk perdagangan, VOC lantas pindah markasnya ke Sulawesi Selatan. Disana, VOC pun mendapat perlawanan besar-besaran dari Sultan Hasanuddin. Di Sulawesi Selatan tersebut, sultan Hasanudding dan pihak dari Belanda melaukan suatu perjanjian yang dikenal dengan nama perjanjian Bongaya.

Mengigat bahwa perjanjian tersebut paling menyengsarakan rakyat Indonesia, sultan Hasanuddin dan pengikutnya tak mau untuk menuruti perjanjian tersebut. Selama 350 tahun lamanya bangsa Indonesia dikuasai oleh Negara Belanda.

3. Penjajahan oleh bangsa jepang

Setelah terlepas dari Belanda, Indonesia malah jatuh ke tangan Jepang. Jepang sukses membuat Belanda menyerah tanpa menuntut kriteria apapun pada 8 maret 1942. Jepang menjajah Indonesia semenjak tahun 1942 hingga dengan 17 agustus 1945. Untuk dapat* merdeka dari Negara Jepang, ada tidak sedikit peristiwa berdarah dan bersejarah yang menyertai proses proklamasi negara Indonesia.

4. Kesempatan emas guna memerdekaan negara indonesia

Aroma kebebasan Indonesia mulai tercium saat pada 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima Jepang di bom atom oleh Amerika Serikat. Kemudian pada 9 Agustus, Jepang pulang dikejutkan dengan bom atom yang dikenalkan oleh pihak Amerika Serikat pula. Momen keterpurukan Jepang tersebutlah yang menciptakan Indonesia memberanikan diri guna memproklamasikan kemerdekaan.

Setelah memahami peristiwa bom tersebut, Hatta, Radjiman Wedyodiningrat dan Soekarno terbang ke Dalat, Vietnam untuk mendatangi Marsekal Terauchi. Disana, mereka menemukan kabar bahwa Jepang tengah sedang di ujung tanduk kekalahan serta akan menyerahkan hak kebebasan kepada rakyat Indonesia.

Sutan Syahrir pada 10 Agustus 1945 pun mendengar berita tentang kekalahan Jepang ketika melawan sekutu melewati radio. Melihat adanya kesempatan, semua pejuang kesudahannya bersiap-siap untuk mengerjakan proklamasi kebebasan RI. Para pahlawan menampik keras bahwa kebebasan yang diperoleh ialah hadiah dari Jepang.

Di Vietnam, Marsekal Terauchi pada 12 Agustus 1945 mengatakan untuk rombongan Soekarno bahwa Jepang bakal memberikan kebebasan kepada rakyat Indonesia. Sedangkan proklamasi kemerdekaan dapat langsung dilaksanakan dalam waktu sejumlah hari sesudah kekalahan Jepang tergantung dari teknik kerja PPKI. Walaupun demikian, Jepang tetap memaksa dan hendak Indonesia memproklamasikan kebebasan pada 24 Agustus. Setelah Soekarno, Radjiman dan Hatta kembali ke tanah air, Sutan Syahrir langsung mendesak Soekarno guna segera mengerjakan* proklamasi kebebasan sebab ia menilai bahwa hasil pertemuan yang dilaksanakan di Dalat tersebut ialah salah satu tipu muslihat pihak Jepang.

5. Perbedaan pendapat antara kelompok tua dengan kelompok muda

Dilain sisi, Soekarno sendiri memang belum yakin sepenuhnya bahwa Jepang benar-benar telah menyerah. Soekarno memikirkan nasib rakyat Indonesia bilamana proklamasi kebebasan RI yang dilaksanakan terburu-buru malah akan memunculkan peperangan dan pertumpahan darah yang paling besar serta berdampak fatal.

Apalagi andai para pejuang dari Indonesia masih belum siap. Akhirnya, Jepang menyerah di hadapan sekutu pada 14 Agustus 1945. Hanya saja, angkatan laut dan tentara Jepang masih menguasai Indonesia karena Jepang berjanji akan menyerahkan kekuasaaan di Indonesia guna Sekutu.

Mendengar desas-desus mengenai Jepang yang bakal bertekuk lutut, para kelompok muda mulai mendesak dan meminta kepada kelompok tua guna memproklamasikan kebebasan Indonesia sesegera mungkin. Sayangnya, ggolongan tua malah tidak hendak terburu-buru sebab mereka tidak hendak jika terjadinya perang dan pertumpahan darah saat melakukan proklamasi.

Menanggapi urusan tersebut, akhirnya diselenggarakan konsultasi dalam rapat yang disusun oleh PPKI. Para pemuda menampik rapat tersebut sebab PPKI adalah*badan yang diciptakan langsung oleh pihak Jepang. Para kelompok muda melulu ingin kebebasan Indonesia atas dasar usaha bangsa sendiri, bukan serta merta sebab pemberian dari pihak Jepang. Soekarno, Hatta dan Soebardjo kemudian pergi ke kantor Laksamana Maeda, yaitu kantor Bukanfu yang terletak di Jalan Imam Bonjol no. 1.

Disana, Laksamana Maeda telah menyambut kedatangan mereka dan menyerahkan ucapan selamat sebab telah sukses di Dalat. Hanya saja, pihak soekarno masih belum mengaku apapun sebab sampai dengan saat tersebut belum terdapat konfirmasi apapun dan masih menantikan jawaban dan instruksi dari Tokyo. Soekarno dan pun* Hatta lantas datang keesokan harinya ke pertemuan PPKI untuk merundingkan tentang seluruh hal yang sehubungan dengan persiapan memproklamasikan kemederkaan.

6. Peristiwa rengasdengklok

Tekanan yang mengharapkan pengambilalihan kekuasaaan dari pihak Indonesia semakin bergejolak dan memuncak. Gejolak tersebut dikenalkan oleh kelompok pemuda. Bahkan pada tanggl 16 Agustus, Rapat PPKI yang mesti dilaksanakan tidak jadi dilakukan karena Hatta dan Soekarno saat tersebut tidak muncul. Hilangnya Soekarno dan Hatta ialah karena adanya peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa rapat yang terdapat di dalam pertemuan PPKI malah tidak memahami peristiwa penculikan yang dikenal dengan nama Rengasdengklok tersebut.

Pada 16 Agustus 1945 dini hari, para kelompok pemuda pejuang yang terdiri dari Sukarni, Chaerul saleh, Shodanco Singgih, Wikana dan beda sebagainya membawa Hatta, soekarno, serta fatmawati dan pun Guntur yang saat tersebut berusia 9 bulan ke Rengasdengklok. Tujuan dari penculikan ini ialah agar Soekarno dan Hatta tidak diprovokasi oleh pihak Jepang.

Setelah peristiwa penculikan tersebut, Soekarno dan Hatta kembali mengarah ke Jakarta dan bertemu Mayor Jenderal Jepang mempunyai nama Otoshi Nishimura. Tapi jutsru Jepang tidak menyerahkan izin untuk Indonesia guna memproklamasikan kemerdekaan. Merasa kecewa dengan sikap Jepang yang ingkar janji, Soekarno-Hatta segera pergi ke lokasi tinggal Laksamana Maeda guna mempersiapkan semua keperluan untuk proklamasi, tergolong teks proklamasi.

7. Kemerdekaan indonesia

Tanggal 17 Agustus 1945, dimulailah pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno di kediamannya yaitu Jalan Pegangsaan Timur 56. Setelah membacakan teks proklamasi, Soekarno langsung mengerjakan pidatonya yang energik tanpa teks.

Bendera merah putih yang dijahit langsung oleh Fatmawati sebagai istri dari Soekarno lantas diikibarkan oleh prajurit PETA yaitu Latief Hendraningrat yang didampingi oleh Soehoed serta seorang pemudi yangbertugas untuk membawa bendera merah putih. Sesudah bendera Indonesia berkibar, hadirin lantas menyanyikan lagu Nasional yaitu Indonesia Raya.

Pada 18 Agustus 1945, PPKI mengabsahkan UUD sebagai dasar dari Indonesia. Selanjutnya, Soekarno dan pun M.Hatta dipilih guna menjadi presiden dan wakil presiden atas usul Oto Iskandardinata dan diamini oleh PPKI. Demikianlah perjalanan bangsa Indonesia untuk dapat sampai di kemerdekaan. Semoga artikel sejarah indonesia ini meningkatkan wawasan Anda.