TENGKORAK DARI NEGARA CINA INI AKAN MENGUBAH ASAL USUL TENTANG MANUSIA

JELAJAH TERKINI - Catatan mengenai asal usul insan tidak terdapat habisnya untuk tidak jarang kali diperbarui. Mungkin, asal usul insan kali ini butuh ditulis ulang atau dipikirkan ulang.

Belum lama ini, peneliti mengejar tengkorak kuno dari China. Setelah dianalisis, tengkorak itu menunjukkan tidak sedikit keserupaan dengan fosil insan yang paling mula ditemukan di Maroko, Afrika Utara, selama 10.000 kilometer ke barat.

Temuan tengkorak asal China ini menjadi tuntunan bahwa insan modern tidak melulu berasal dari nenek moyang Afrika laksana yang dicerna selama ini.

Diyakini sekitar ini, menurut* bukti fosil spesies insan muncul di Afrika selama 200.000 tahun yang lalu.

Terlebih, riset genetik insan modern mengindikasikan bahwa semua insan berasal dari satu populasi tunggal yang meninggalkan Afrika selama 120.000 tahun lalu guna menyebar ke semua dunia.

Kelompok Afrika dinamakan sebagai sumber seluruh gen insan modern. Memang, ada sejumlah gen yang didapatkan setelah mengerjakan perkawinan silang dengan spesies lain laksana Neanderthal (manusia purba yang punah selama 40.000 tahun lalu. Mereka hadir di Eropa dan berkembang di Asia Barat Daya, tengah, dan Utara)

Namun, tengkorak Dali yang ditemukan Liu Shuntang di wilayah Dali, Provinsi Shaanxi, China, pada 1978, dengan situasi sangat lengkap, itu diteliti lebih mendalam sampai-sampai dapat menjadikannya bukti untuk menyangkal teori sebelumnya.

Penelitian yang telah diterbitkan pada April di Quaternary International menyinggung tengkorak itu berusia 260.000 tahun, yang dengan kata lain* dia lebih tua dari tengkorang yang ditemukan di Afrika.

Seperti dikutip dari New Scientist, Rabu (15/11/2017), penelitian mula pada 1979 menyinggung tengkorak Dali ialah kelompok Homo erectus (manusia purba Jawa). Spesies hominin ini diperkirakan tiba di Asia Tenggara selama 1,8 juta tahun yang kemudian dan diperkirakan hilang dari kelompoknya selama 140.000 tahun yang lalu.

Dua tahun kemudian, Xinzhi Wu dari Chinese Academy of Sciences, Beijing, menyadari bahwa wajah tengkorak Dali memiliki tidak sedikit kesamaan dengan Homo sapiens.

Dalam abstrak riset tersebut dinamakan tengkorak Dali ialah fosil kunci guna memahami perubahan manusia di China.