ANIES - SANDI DI MINTA TIDAK TIRU GAYA PEMERINTAHAN AHOK

JELAJAH TERKINI - Direktur Eksekutif Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) Rico Sinaga meminta Anies Baswedan-Sandiaga Uno supaya tidak meniru gaya kepemimpinan Ahok sekitar menjadi gubernur Jakarta.

"Selama Ahok memimpin Jakarta, saya tidak sedikit menonton film-film kolosal China, dan saya menyaksikan ada keserupaan antara alur di film tersebut dengan gaya kepemimpinan Ahok. Yakni, andai berkuasa, orang-orang lama disingkirkan dan yang digunakan orang dari kalangannya sendiri," kata Rico untuk harianumum.com di Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Karena gaya kepemimpinan laksana itu, lanjut dia, pegiat LSM yang sudah lama malang melintang di Jakarta dan tahu persoalan Ibukota, disingkirkan, sampai-sampai tidak dapat menyerahkan masukan-masukan urgen untuk mengatasi sekian banyak  permasalahan Ibukota. 

Akibatnya, tidak sedikit kebijakan-kebijakan Ahok yang dapat menjadi bom waktu sesudah dia tidak menjabat lagi, seperti kepandaian pemberian TKD (Tunjangan Kerja Daerah) yang berbasis sistem software* Clue.

"Dengan sistem itu, seorang PNS dapat mendapat penghasilan sampai Rp72 juta/bulan. Bayangin kalau software itu tidak dipakai lagi, apa nggak ngamuk PNS-PNS itu?" imbuhnya.

Anies-Sandi pun diminta guna siap menghadapi serangan dari semua pendukung Ahok yang sekitar ini diuntungkan sekitar Ahok berkuasa.

Pasalnya, sesudah Anies-Sandi dilantik menjadi gubernur dan wagub DKI periode 2017-2022 pada 16 Oktober mendatang, semua pendukung Ahok itu dapat saja "kehilangan penghasilan" dari proyek-proyek yang dilelang di DKI, sampai-sampai bukan tak dapat orang-orang tersebut akan menunaikan pihak-pihak tertentu guna mengganggu jalannya pemerintahan Anies-Sandi.

"Anies-Sandi bakal sanggup menanggulangi gangguan tersebut kalau timnya solid. Kalau tidak, pemerintahannya bakal berantakan," pungkas dia.