DOMINO ONLINE

TRAGEDI BINTARO JUNED KEHILANGAN 4 SAUDARA DAN KAKI KIRINYA


JELAJAH TERKINI - Hari ini  tepat 30 tahun lalu terjadi kecelakaan kereta api yang dikenal sebagai Tragedi Bintaro. Tabrakan dua kereta api pada Senin, 19 Oktober 1987 itu menewaskan 153 orang dan 300 orang lainnya luka-luka.

Musibah terburuk dalam sejarah perkeretaapian Indonesia itu terjadi di Bintaro, Pondok Betung, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Lokasi tabrakan di sebelah Utara SMUN 86 Bintaro dan tak jauh dari Pemakaman Tanah Kusir.

Puluhan orang terjepit di antara badan kereta yang patah dan remuk. Salah seorang korban adalah Juned, yang ketika itu murid kelas II SDN Sukabumi Ilir 11 Pagi, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Majalah Tempo terbitan 31 Oktober 1987 menulis kisah tentang Juneidi Wijaya yang selamat dari Tragedi Bintaro, namun kaki kirinya harus diamputasi dan empat saudara kandungnya tewas. Begini ceritanya:

Juneidi  mengerang, "Emak,... haus,... lapar, Mak... " Ibunya, Lena, hanya bisa memandangi.  Sampai Minggu yang lalu, bocah tujuh tahun ini masih diinfus, belum boleh diberi makanan.

Kaki kanannya digips, tak bisa digerakkan. Kaki kirinya sudah diamputasi.  Juned, nama panggilan Juneidi Wijaya,  terbaring di RSCM Jakarta. Ia salah satu korban tabrakan kereta api yang masih dirawat.

Di pembaringan itu, berserakan mainan anak-anak. Termasuk dua game watch pemberian keluarga Eddie Nalapraya (Wakil Gubernur DKI Jakarta). Senin 19 Oktober 1987, Juned bersama empat saudara kandungnya, disertai neneknya, Minah, bermaksud mengunjungi Desa Tenjo, Serpong.

Ini desa kelahiran Nenek Minah.  Sejak ayah dan ibunya cerai, Juned bersaudara memang diasuh Nenek Minah itu.

Mereka naik kereta api nomor 220 dari Tanah Abang. Seperti yang terjadi, kereta api itu tak sampai di tujuan. Begitu pula Nenek Minah dan kelima cucunya.

Mereka, yang berada di gerbong terdepan, tergencet ketika tabrakan maut itu terjadi dan meninggal saat itu juga. Hanya Juned yang wajahnya tersembul di dinding reruntuhan gerbong.

Petugas penolong berjuang keras mengangkat tubuh Juned dari impitan baja. Setelah dua belas jam, tubuh bocah itu dapat diangkat. Ketika diangkat ke tandu, Juned mencoba tersenyum.

Padahal, kaki kirinya itu sudah remuk. Ia murid kelas II SDN Sukabumi Ilir 11 Pagi, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Ketika pembagian rapor Sabtu pekan lalu, Juned menduduki ranking ke-7 dari 17 murid. Ada angka merah (nilai 5) untuk pelajaran IPA. Tapi nilai rata-ratanya 6,3.

Untuk seorang Juned, yang pulang sekolah langsung harus mondar-mandir ke jalan berjualan koran, dan hampir membiayai sendiri sekolahnya -- malah kadang-kadang suka memberi uang untuk adiknya Astuti yang ikut jadi korban -- prestasinya lumayan.

Wagub DKI Jaya Eddie Nalapraya berkeinginan mengangkat Juned menjadi anak angkatnya. Namun, anak ini memilih tinggal dengan ibunya.

"Juned akan tetap saya pelihara, karena ia satu-satunya anak yang tersisa," kata Lena, yang melahirkan lima anak. Sabtu petang pekan lalu, seorang pria menjenguk Juned.

Ia berbicara panjang lebar dengan Lena, menjajaki kemungkinan mengasetkan kisah Juned. Imbalan untuk Juned: sebuah kaki palsu untuk korban Tragedi Bintaro.
TRAGEDI BINTARO JUNED KEHILANGAN 4 SAUDARA DAN KAKI KIRINYA TRAGEDI BINTARO JUNED KEHILANGAN 4 SAUDARA DAN KAKI KIRINYA Reviewed by Unknown on December 12, 2017 Rating: 5

1 comment:

  1. ROYALQQ Jalan menuju KEMENANGAN.
    PLAYER TERBAIK BERMAIN DI ROYAL QQ.

    Why ROYALQQ?
    Coz ROYALQQ lebih pasti, lebih mudah, lebih gampang, lebih mantap dan lebih bergengsi.

    ROYALQQ menyediakan 7 HOT GAMES dalam 1 ID.
    Dengan minimal Deposit RP. 15.000 anda sudah bisa bermain disemua GAMES.

    Proses DEPOSIT dan WITHDRAW cepat hanya 1 MENIT!
    BONUS TURNOVER 0.5% [DIBAGIKAN SETIAP HARI!]
    BONUS REFFERAL 20% [SEUMUR HIDUP!]

    Kami memberikan BUKTI bukan JANJI!
    Daftarkan sekarang! Main dan Buktikan sendiri...

    Contact Us :
    Call : +855 8771 3624
    BBM : 2B68D666

    ReplyDelete

Powered by Blogger.