JELAJAH TERKINI - Mengenal burung Cenderawasi Merah yang hampir punah.
Ciri-Ciri Cendrawasih Merah
Cendrawasih merah atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea rubra ialah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang selama 33cm, dari marga Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran selama 72cm yang tergolong bulu-bulu dekorasi berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada unsur sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya ada dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
Endemik Indonesia, Cendrawasih merah melulu ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.
Perilaku Cendrawasih Merah
Namun demikian secara umum Cendrawasih Merah hidup dalam kelompok, dimana mereka mencari santap dan bermain secara bersama-sama dalam kelompok. Jika terdapat satu burung yang terpisah dari kelompoknya, maka dia akan menerbitkan suara guna memanggil teman-temannya, dan dalam masa-masa tidak terlampau lama sekawanan burung Cendrawasih Merah bakal datang menghampiri.
Aktifitas bermain dan menari seringkali dilakukan selama pukul 06.00 hingga 09.00 dan pukul 15.00 hingga 15.30 pada lokasi/tempat yang sama. Pada siang hari diluar masa-masa bermain mereka melakukan kegiatan mencari santap di luar tempat bermainya.
Aktraksi tarian ini dilaksanakan diantara dahan dan ranting. Keindahan bulu burung Cendrawasih jantan dipakai untuk unik perhatian lawan jenisnya. Untuk membujuk betina supaya bersedia disuruh kawin, Cendrawasih jantan bakal memamerkan bulunya yang estetis dengan mengerjakan tarian-tarian. Sambil berdendang diatas dahan atau cabang pohon Cendrawasih jantan bergoyang-goyang ke segala arah bahkan terkadang sampai tergantung terbalik bertumpu pada dahan. Cendrawasih merah ialah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai menggali pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan merawat anak burung sendiri.
Habitat Cendrawasih Merah
Lokasi bermain Cendrawasih Merah seringkali berada pada dataran yang sangat tinggi salah satu tempat yang terdapat di sekitarnya dan pastinya dengan situasi hutan yang paling bagus. Pakan burung Cendrawasih Merah terdiri dari buah-buahan dan ragam serangga.
Perlindungan
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan wilayah dimana burung ini ditemukan paling terbatas, Cendrawasih Merah dievaluasikan sebagai mempunyai resiko hampir dalam bahaya di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITES Appendix II. Di Indonesia Cendrawasih Merah dibentengi oleh UU No 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999 mengenai* Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.
Pemanfaatan
Sebagai satwa yang dilindungi, maka pemanfaatan dalam makna perburuan di alam paling dilarang lagi pula yang sedang di dalam area konservasi. Pemanfaatan Cendrawasih Merah dan Cendrwasih Botak serta satwa burung lainnya di Raja Ampat melulu untuk menunjang pariwisata, sampai-sampai keberadaannya di alam disenangi oleh wisatawan, yakni sebagai di antara atraksi wisata. Kegiatan pemantauan burung di Raja Ampat terutama jenis Cendrawasih dapat dilaksanakan di Kampung Sawinggrai dan Saporkren. Namun yang mudah dicapai dari Waisai dan kesempatan perjumpaan dengan Cendrawasih Meraha paling besar ialah Kampung Saporkren.
CENDRAWASI MERAH SATWA EDEMIK PULAU WAIGEO
Reviewed by Unknown
on
December 29, 2017
Rating:
No comments: