90 % HAMPIR SELESAI, MESIN SENSOR PORNO SEHARGA 200 MILIAR SIAP DI OPERASIKAN TAHUN INI

JELAJAH TERKINI - Pengadaan Peralatan dan Mesin Pengadaan Sistem Monitoring dan Perangkat Pengendali Situs Internet Bermuatan Negatif atau dikenal dengan mesin sensor internet, mengarah ke tahap akhir. Direncanakan mesin itu beroperasi mula tahun 2018.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan menuliskan sampai ketika ini progress pengadaan itu dari pemenang sudah menjangkau 90%.

"29 Desember tersebut sudah serah terima, tersebut ditempatkan di lantai 8 (Kementerian Kominfo). Jadi, mula tahun, sekitar mula Januari, telah beroperasi. Bagi namanya sendiri tersebut masih anda cari," ujar Semuel di Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (18/12/2017).

Semuel mencerminkan mesin sensor itu ditempatkan di suatu ruangan, di mana ada bermacam-macam monitor guna tim pengendali bekerja. Sekelilingnya ruangan itu akan ditempatkan kaca-kaca laksana halnya ruang kontrol.

"Ini tak melulu dapat dimanfaatkan oleh Kominfo saja namun lembaga atau kementerian yang mempunyai kewenangan bisa menggunakannya. Misalnya BPOM yang menggali obat-obatan terlarang di internet," imbuh mantan Ketua APJII ini.

Mengenai pengoperasiannya, mesin sensor internet ini bakal menganut sistem kerja crawling secara otomatis. Mesin itu akan mendeteksi situs-situs negatif di dunia maya menurut kata penelusuran yang telah dimasukkan oleh tim. 

Pria yang disapa Semmy ini melafalkan paling tidak diperlukan 58 sumber daya insan untuk mengoperasikan mesin sensor. Disebutkan sebelumnya, Kominfo berencana guna mengalokasikan perkiraan dana operasional menjangkau Rp 74 miliar per tahunnya yang mencakup jasa saja.

Kominfo menuliskan mesin sensor internet ini guna pengembangan Trust+ yang terdapat di bawah unit Direktorat Keamanan Kementerian Kominfo. Nanti mesin sensor itu dimanfaatkan guna penapisan konten negatif di internet.

Mesin sensor ini adalah tender yang dilangsungkan oleh Kominfo dengan nilai pagu menjangkau Rp 211 miliar. Pemenang dari tender ini ialah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT Inti) yang menyisihkan 71 peserta lainnya. 

Nilai pagu paket mesin sensor internet ini menjangkau Rp 211.872.500, sedangkan untuk nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) terdaftar sebesar Rp 211.870.060.792. Sedangkan, PT Inti menang lelang dengan menyerahkan harga penawaran Rp 198.611.683.606 dan harga terkoreksi Rp 194.059.863.536 dengan skor 70 dan skor akhir 94.

Cara pembayaran Kominfo ini memakai lump sump, yang dengan kata lain Kominfo akan menunaikan PT Inti sesudah pengadaan barang tersebut telah ada dan beroperasi.